Add caption |
※UJUNG
MALAM※
Adakah kau rasa
Isyarat angin menyapa
rindu
Mengucap salam diseulas
senyum
Dari seuntai jemari yg
menghela resah
Dibalik rangkai syair yg
Adakah kau rasa
Isyarat angin menyapa
rindu
Mengucap salam diseulas
senyum
Dari seuntai jemari yg
menghela resah
Dibalik rangkai syair yg
tiada utuh
Adakah kau dengar
Jeritan burung malam yg
menghentak jantung
Merambah dari balik
bukit, lewati gelap malam
Dari pucuk pucuk ranting
jati yg menunduk risau
Mengelam dalam buliran
tetes embun jatuh
Membeban rasa, penuh
darah kelukaan
Tlah jauh rentang jarak
memisahkan kita
Hingga senyum pun
berubah makna menjadi
angkuh
Hingga rindupun
menjelma rupa dalam
wujud kebencian
Dan rembulanpun tak lagi
menyajikan ulasan
binarnya
Lalu kisah pun terberai
dalam genggam sang
keakuan
Adakah kau mengerti
Nyanyian rindu yg
mengalun dari balik awan
Yang merangkumkan
segala rasa sampai ke
kaki langit
Melukiskan wajah hati
nan gelisah, tanpa warna
Ketika cinta tak lagi
menyangga ujung ujung
benak
Adakah kau simak deru
syair malam ku
Yang bergolak meronta,
disetiap bait bait ruh
aksara ku
Yang tergores diantara
pelukan dingin
keheningan malam
Hanya melukiskan
kerinduan
Hanya menyibakan
kelukaan
Hanya mengurai wajah
san kedukaan
Dan hanya melontarkan
irama penyesalan kalbu
Ujung malam, tak lagi
menyisakan jalinan debar
Hanya mengguratkan
sisa sisa wajah kelaraan
Ujung malam, tak lagi
menyapa jiwa dalam
senyuman
Hanya membawakan
kabut dingin, disela
demam gigil kelukaan
Dibalik bayangan mu yg
kian menampak angkuh
#embun penyejuk#
Adakah kau dengar
Jeritan burung malam yg
menghentak jantung
Merambah dari balik
bukit, lewati gelap malam
Dari pucuk pucuk ranting
jati yg menunduk risau
Mengelam dalam buliran
tetes embun jatuh
Membeban rasa, penuh
darah kelukaan
Tlah jauh rentang jarak
memisahkan kita
Hingga senyum pun
berubah makna menjadi
angkuh
Hingga rindupun
menjelma rupa dalam
wujud kebencian
Dan rembulanpun tak lagi
menyajikan ulasan
binarnya
Lalu kisah pun terberai
dalam genggam sang
keakuan
Adakah kau mengerti
Nyanyian rindu yg
mengalun dari balik awan
Yang merangkumkan
segala rasa sampai ke
kaki langit
Melukiskan wajah hati
nan gelisah, tanpa warna
Ketika cinta tak lagi
menyangga ujung ujung
benak
Adakah kau simak deru
syair malam ku
Yang bergolak meronta,
disetiap bait bait ruh
aksara ku
Yang tergores diantara
pelukan dingin
keheningan malam
Hanya melukiskan
kerinduan
Hanya menyibakan
kelukaan
Hanya mengurai wajah
san kedukaan
Dan hanya melontarkan
irama penyesalan kalbu
Ujung malam, tak lagi
menyisakan jalinan debar
Hanya mengguratkan
sisa sisa wajah kelaraan
Ujung malam, tak lagi
menyapa jiwa dalam
senyuman
Hanya membawakan
kabut dingin, disela
demam gigil kelukaan
Dibalik bayangan mu yg
kian menampak angkuh
#embun penyejuk#
0 komentar:
Posting Komentar